Launching Perayaan Natal Kementerian Agama RI 2025 Dan Jalan Sehat Lintas Agama’Merawat Kerukunan Beragama’ Dibuka Menteri Agama RI
Jakarta, Posindonesia.net –
Jalan Sehat Lintas Agama: Merawat Toleransi dan Kerukunan dalam Semangat Natal Kemenag 2025, Minggu, 23 November 2025 ,11:20.
Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen, Kementerian Agama RI, menggelar Jalan Sehat Lintas Agama sebagai bagian dari rangkaian Perayaan Natal Kementerian Agama Tahun 2025 sekaligus memperingati Hari Toleransi Internasional. Mengusung tema C-Light: “Christmas – Love in God, Harmony Together”, kegiatan ini menjadi simbol penguatan nilai toleransi dan kerukunan antarumat beragama di Indonesia.
Acara yang berlangsung pada Minggu (23/11/2025) di kawasan Ditjen Bimas Kristen, Jakarta, diikuti ribuan peserta dari beragam agama, suku, budaya, organisasi keagamaan, komunitas gereja, serta anak-anak dari panti asuhan lintas agama. Suasana hangat dan penuh keakraban terasa sejak pagi ketika para peserta mulai memadati area acara.
Sebelum pelepasan peserta, Direktur Jenderal Bimas Kristen, Jeane Marie Tulung, menyampaikan laporan mengenai rangkaian kegiatan Perayaan Natal Kementerian Agama yang akan terus berlangsung hingga menjelang perayaan Natal Kemenag 2025.
Kegiatan ini resmi dibuka oleh Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar, yang menegaskan bahwa pembangunan bangsa tidak akan bermakna tanpa kerukunan antarumat beragama.
Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar resmi membuka Jalan santai lintas agama
“Teman-teman boleh berbicara tentang perkembangan ekonomi. Tetapi tanpa kerukunan, semuanya tidak ada artinya,” ujar Menag.
Ia menggambarkan Indonesia sebagai “lukisan paling indah di muka bumi” yang harus dijaga dari segala potensi perpecahan.
“Jangan ada yang mengacak-acak lukisan Tuhan,” pesannya.
Menurut Menag, Jalan Sehat Lintas Agama bukan sekadar kegiatan olahraga, melainkan simbol nyata bahwa perbedaan dapat dipadukan menjadi kekuatan persatuan.
“Apa yang kita lakukan pagi ini untuk merekat, mempererat, mengintegrasikan, dan mengkolaborasikan semua perbedaan menjadi satu,” tegasnya.
Menag juga mengingatkan bahwa banyak negara kaya gagal menikmati kesejahteraan akibat konflik internal berkepanjangan.
“Banyak negara kaya tapi warganya tidak bisa keluar rumah karena tembak-menembak. Konflik membuat kekayaan tidak bermakna,” ujarnya.
Karena itu, ia menekankan pentingnya peran Kementerian Agama dalam menjaga kerukunan nasional.
“Kata kunci merukunkan bangsa adalah Kementerian Agama. Karena itu kita harus kompak,” tutup Menag.
Dalam kesempatan tersebut, Menag Nasaruddin juga mengumumkan rencana penyelenggaraan Perayaan Natal Kementerian Agama RI—yang akan menjadi pertama kalinya dalam sejarah Kemenag.
“Selama ini ada Natal Kristen, Natal Katolik. Tapi Natal Kementerian Agama belum pernah. Tahun ini kita akan membuat sejarah,” ujar Menag.
Meski belum mengumumkan waktu dan lokasi perayaan, Menag menekankan bahwa toleransi bukan soal menyeragamkan perbedaan, melainkan menghargai keberagaman sebagai kekuatan bangsa.
“Toleransi itu bukan memaksakan diri untuk sama, dan bukan pula memaksakan perbedaan menjadi sama,” jelasnya.
Mentri Agama RI, Nazaruddin berharap Indonesia harus menjadi Contoh bagi dunia dan terus menjadi rujukan internasional dalam harmoni lintas agama.
Jalan Sehat Lintas Agama yang diadakan Kementrian Agama RI Bersama Bimas Kristen RI menjadi momentum kebersamaan yang memperlihatkan bahwa perbedaan yang menjadi alasan dan hambatan, melainkan untuk mewujudkan fondasi kuat bagi Persatuan Indonesia. Ribuan peserta memenuhi area car free day, menegaskan bahwa toleransi dapat tumbuh dari langkah kecil yang dilakukan bersama.
Kegiatan ini sekaligus menandai dibukanya Launching Perdana Pertama kali diadakan Perayaan Natal Kementerian Agama 2025, dengan Semangat Kasih, Kebersamaan, dan Kerukunan sebagai Pesan Utama.

Dalam moment kegiatan yangvdilaksanakan Kementerian Agama RI dan Bimas Kristen hadir Penyuluh Non PNS, PNS, P3K dari berbagai wilayah Provinsi. Salah satunya dari Penyuluh Kementrian Agama Provinsi Banten yang siap meramaikan acara dan berpartisipasi.
(Redaksi)








