Semarak Harmony Fest 2025 Di Perayaan HUT Ke-75 Tahun PGI

JAKARTA, POSINDONESIA.NET –
Warga Gereja dari berbagai denominasi, bersama pimpinan sinode, MPH-PGI, serta undangan, tumpah ruah mengikuti Harmony Fest 2025 yang digelar di pelataran parkir Gereja Protestan di Indonesia bag. Barat (GPIB) Immanuel, Jakarta, pada Jumat (30/5).
Animo untuk mengikuti kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka HUT ke-75 PGI ini, begitu terlihat. Terbukti sejak pukul 8.00 WIB, peserta telah membentuk antrian panjang melakukan proses cek registrasi yang dilakukan oleh panitia, meski acara baru dimulai pukul 10.00 WIB.
Sebagai wujud kepedulian dan kebersamaan, panitia secara khusus mengundang anak-anak dari Group Panti Asuhan Kasih Anugrah, Kalideres, Jakarta Barat, Panti Asuhan Benih Iman, Banjarwaru, Ciawi, Bogor, Panti Asuhan Elsafan dari Duren Sawit, Jakarta Timur, dan Panti Asuhan Bersinar, Ciracas, Jakarta Timur.
Dirjen Bimas Kristen RI, Jeane Marie Tulung,
dalam sambutannya mengapresiasi kegiatan Harmony Fest 2025. Ia melihat acara ini bukan hanya pesta gereja, tapi juga menjadi pesta rakyat, dan ruang perjumpaan lintas komunitas, bahkan lintas iman. Hal ini mencerminkan wajah gereja yang bersahabat, memberi dampak, serta menghadirkan sukacita dalam kehidupan umat dan masyarakat.
Kemeriahan Harmony Fest 2025 diawali penampilan tarian Yosfan yang mengundang seluruh peserta untuk bergoyang bersama. Seakan tidak ingin kehilangan momen, orang dewasa, lansia, anak-anak, termasuk MPH-PGI, berlari ke depan panggung, merespon ajakan tersebut menikmati tarian khas dari masyarakat Papua ini.
Harmony Fest 2025 dibagi dalam beberapa sesi, dan setiap sesi diselingi oleh pemberian doorprize. Usai tari Yosfan, dilanjut dengan sesi penampilan musik tradisional dari berbagai daerah di Indonesia, seperti kolintang, sasando, gondarang, hingga safe. Disusul penampilan penyanyi-penyanyi Kristen, di antaranya Gaby Rene, Dave Manopo, Olivia Pardede, Adeline Thesa, Igo Pentury, dan Barry Likumahuwa Gospel Collective, membawakan lagu-lagu rohani yang hits di kalangan warga gereja. Sesekali mereka pun ikut bernyanyi Bersama.
Sembari menikmati nyanyian, sebagian peserta terlihat asik menikmati aneka makanan dan minuman dalam bazaar, yang melibatkan 25 pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Semua yang disajikan bervariasi, mulai dari makanan khas Manado, Batak, hingga Jawa. Bazaar tertata rapih, yang mencerminkan kesiapan sekaligus aspek sukacita dan kebersamaan.
Khusus untuk anak-anak, panitia Harmony Fest 2025 juga menyiapkan acara Kids Corner, yang diisi dengan panggung boneka, permainan tradisional, serta lomba menyanyi, mewarnai, dan menggambar. Sukacita dan keceriaan anak-anak terlihat jelas saat mengikuti kegiatan ini.
Kegiatan lain yang tidak kalah menarik dalam Harmony Fest 2025 ini yaitu lomba catur. Sebanyak 150 orang peserta dari berbagai kalangan usia, mengikuti lomba ini. Panitia mengaku meski hanya menampung 150 peserta, meski ada antusiasme yang luar biasa dari calon peserta lainnya. Disela-sela acara, panitia juga melakukan pembagian sembako. Sebanyak 1250 paket sembako yang terdiri dari beras, gula pasir, dan minyak goreng diberikan kepada peserta.
Pelaksanaan Harmony Fest 2025 banyak mendapat apreasiasi, seperti yang diungkapkan Yolan Papasih dari GPIB Maranatha, Jakarta Pusat. “Jujur acara ini sangat luar biasa, dan saya senang bisa mengikutinya, ada pagelaran kesenian dan bazaar dan ini semuan sangat positif buat kita semua, terlebih ini baru yang pertama kali dilakukan PGI dalam merayakan ulangtahunnya,” ujar Yolan.
Ia menambahkan, acara ini juga semakin mendekatkan warga gereja dengan PGI. Sebab itu, diharapkan hal serupa bisa dilakukan, tidak hanya di momen ulang tahun.
Hal senada juga disampaikan Donald Panjaitan. Jemaat GPIB Bethlehem, Jakarta ini menjadi semacam hiburan bagi warga gereja, dan menciptakan kebersamaan. Terkhusus pemberian sembako, Donald yang datang bersama istri dan anak, mengaku sangat terkesan karena sangat membantu mereka yang saat ini mengalami ekonomi yang sulit.
(Pewarna Indonesia)