Diduga Oknum Guru Bejat Melampiaskan Nafsu Terhadap Rekan Seprofesinya, Dan Berdalih !!!

Bogor, Posindonesia.net–

Surat terbuka untuk Kang Dedi Mulyad(KDM) Gubernur Provinsi Jawa barat, juga Kementrian Pendidikan dan kebudayaan ( Kemendikbud ) RI, wajib menindak tegas pelaku bejat asusila yang dilakukan oleh Diduga Oknum kepala sekolah ( Kepsek ) SD Negeri 02 Gintung Cilejet Desa Gintung Cilejet kecamatan Parung panjang kabupaten Bogor, yang telah mencoreng dunia pendidikan akibat ulah bejat diduga oknum Kepala Sekolah Tersebut.

Dimana sosok seorang guru wajib memberikan contoh yang baik terhadap siswa/i,namun dengan mencuatnya informasi yang telah beredar, dikhawatirkan dapat menimbulkan pola pikir yang tidak baik bagi para siswa/i atas Kasus Oknum Kepsek Tersebut.

Saat team awak media melakukan konfirmasi kepada perwakilan narasumber di SD Negeri 02 Gintung Cilejet yang enggan di sebut namanya, membenarkan kejadian tersebut dan ada bahasa sedang diupayakan mediasi dengan suami korban ” mohon dibantu bang saya masih harus bereskan dengan keluarga/korban”pungkasnya melalui via telepon whattAps. 09/09/2025

Patut diketahui Bahwa Korban adalah guru honorer disekolah tersebut, informasi yang telah beredar dimasyarakat bahwa korban masih dalam proses cerai dengan suaminya, hingga saat di konfirmasi keluarga korban enggan memberikan komentar terhadap awak media.

Dan selanjutnya tim awak media akan konfirmasi lebih lanjut dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor  agar pelaku mendapatkan sangsi profesi atas kelakuan bejatnya.

Saat dikonfirmasi oleh tim awak media, oknum kepala sekolah berusaha menyuap awak media dengan sejumlah nominal uang namun awak media tidak mengindahkan upaya menutupi perilaku bejat kepsek PNS guru sekolah dasar,

Sampai berita ini dipublikasikan oleh team awak media belum mendapatkan jawaban dari pihak korban,

Ketua APDESI kecamatan Parungpanjang mengecam keras kejadian yang telah mencoreng Dunia pendidikan di wilayah kecamatan Parungpanjang, Kabupaten Bogor dan perlu ditindak lanjuti karena telah mencoreng citra dunia pendidikan dan dikhawatirkan berimbas pada kegiatan belajar yang tidak maksimal dan menjadi rumor bagi publik.

(Roby/tim)