Padahal, menurut Adian, sikap Megawati itu tegas karena perpanjangan masa jabatan presiden bertentangan dengan konstitusi. | POSINDONESIA.NET
mgid.com, 749657, DIRECT, d4c29acad76ce94f

Padahal, menurut Adian, sikap Megawati itu tegas karena perpanjangan masa jabatan presiden bertentangan dengan konstitusi.

Jakarta, posindonesia.

Diam-diàm jokowi minta pada Megawati Pembina PDIP, agar di calonkan kembali jadi Capres, tenyata Megawati sudah sakit hati duluan.

Sehingga usulan jokowi tidak di kabulkan, karena ia akan meloloskan putra presiden di tahun 2024 ini.

Ternyata Megawati sudah tau gerak-gerik jokowi ia akan mengusungkan putranya untuk menjadi capres-cawapres 2024 ini.

“Bahkan Megawati sudah tak ada lagi pintu maafnya untuk jokowi, karena sipat ia dengan megawati tidak terbuka”, katanya Baru-baru ini Politikus PDIP Adian Napitupulu.

Semua orang masa jabatan habis 5 tahun, ia jokowi minta 15 tahun, hal ini sudah melihatkan kekuasaannya sudah tidak memberikan kesempatan yang baru.

Kata Ardian, memang juga nabsu man mencalonkan diri sebagai ketua umum PDIP, karena bu Megawati, tidak memberikan respon.

Ardian sempat membeberkan dugaan awalan ‘perseteruan’ PDIP dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Semua itu diduganya berawal dari rencana perpanjangan masa jabatan presiden tiga periode.

Adian menyebut masalah bermula dari sikap Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang menolak usulan perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode.

“Nah, ketika kemudian ada permintaan tiga periode, kita tolak.

Ini masalah konstitusi, ini masalah bangsa, ini masalah rakyat, yang harus kita tidak bisa setujui,” kata Adian dalam keterangannya, Rabu (25/10).

Padahal, menurut Adian, sikap Megawati itu tegas karena perpanjangan masa jabatan presiden bertentangan dengan konstitusi Republik Indonesia.

“Kemudian ada pihak yang marah, ya terserah mereka.

Yang jelas kita bertahan untuk menjaga konstitusi.

Menjaga konstitusi adalah menjaga republik ini.

Menjaga konstitusi adalah menjaga bangsa dan rakyat kita,” ujarnya.

Ia mengaku tidak antipati dengan Jokowi.

Adian mengaku hanya menyesalkan perubahan Jokowi yang begitu cepat terhadap PDIP.

“Dulu ada yang datang minta jadi wali kota dapat rekomendasi, minta rekomendasi, dikasih.

Minta lagi dapat rekomendasi, dikasih lagi.

Lalu minta jadi gubernur, minta rekomendasi dikasih lagi.

Lalu minta jadi calon presiden, minta rekomendasi dikasih lagi.

Kedua kali dikasih lagi,” ucap Adian.

“Lalu ada lagi minta untuk anaknya dikasih lagi. Lalu ada diminta untuk menantu lalu dikasih lagi.

Banyak benar,” tambah dia yang kini juga tercatat sebagai anggota DPR dari Fraksi PDIP.

Di sisi lain, Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara Faldo Maldini Faldo Maldini menilai pernyataan itu bisa jadi fitnah.

“Kalau enggak ada bukti, bisa jadi fitnah. Kalau dari kami, senyumin saja.

Sama-sama menahan diri, tidak usah memperkeruh situasi,” kata Faldo melalui keterangan tertulis kemarin.

Faldo berkata perbedaan pandangan adalah hal yang biasa.

Dia menduga Adian pun pernah beda pandangan dengan pimpinan PDIP.

Meski begitu, Faldo yakin hubungan Jokowi dengan Mega baik-baik saja.

Dia menyebut dua sosok itu punya jiwa negarawan. Dikutip CNN Indonesia.

“Mereka tentu punya kesabaran revolusioner.

Sekarang, Pak Jokowi tentu masih hormat kepada Bu Mega. Jadi, bukan hal yang perlu digosok-gosok terus,” ujar Faldo.

Henry / posi

[otw_is sidebar=otw-sidebar-7]

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Comments are closed.