Jadi pastikan kampus itu tempat memfilter proposal-proposal capres itu. | POSINDONESIA.NET
class="post-template-default single single-post postid-3637 single-format-standard custom-background wp-custom-logo" id="top">
mgid.com, 749657, DIRECT, d4c29acad76ce94f

Jadi pastikan kampus itu tempat memfilter proposal-proposal capres itu.

Jakarta, posindonesia.net

Semejak MK memutuskan bahwa kampus atau universitas bisa masuk orang yang berpolitik, karena mahasiswa bisa memilah, minggu (27/08).

Yang di maksud dengan memilah, kata Rocky Gerung Akademis ini, dan tidak salah pilih pemimpin presiden dan wakil presiden.

“Saya juga setujuh, bahwa kampus atau mahasiswa bisa menalaah yang mana ia bisa memilih pemimpin yang ideal dan baik”, ujarnya.

Penyampaian berpolitik di kampus itu sudah pantas, jangan mahasiswa demo di jalur mana dan protes yang mana.

Jika mahasiswa di berikan paparan 1 jam untuk politik, ia akan cepat di resap.

“Mana calon pilpres dan mana wapilres yang bisa memajukan negara kedepannya”, ujarnya Rocky

Menurut Akademisi Rocky Gerung merespons positif putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang kini memperbolehkan tempat pendidikan seperti universitas hingga sekolah menjadi lokasi kampanye bagi peserta pemilu 2024.

Rocky menilai keputusan tersebut tepat lantaran tempat pendidikan utamanya kampus dianggap menjadi lokasi yang cocok untuk menguji gagasan para peserta pemilu.

“Kan harusnya pikiran politik itu apalagi akan menyangkut masa depan bangsa itu diulas habis-habisan,” kata Rocky dalam podcast What The Fact Politics CNNIndonesia.com, Rabu (23/8)

Di mana tempatnya? Ya di tempat yang ada metodologi, yaitu kampus tuh, dikutip CNNIndonesia.

Jadi pastikan kampus itu tempat memfilter proposal-proposal capres itu,” Rocky menambahkan.

Selama ini mahasiswa tidak tahu bagai mana ia mendapatkan politik.

henry / posi

[otw_is sidebar=otw-sidebar-7]

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Comments are closed.