LQ INDONESIA LAWFIRM HIMBAU COPOT KAKANWIL KUMHAM DKI JAKARTA. | POSINDONESIA.NET
class="post-template-default single single-post postid-4085 single-format-standard custom-background wp-custom-logo" id="top">
mgid.com, 749657, DIRECT, d4c29acad76ce94f

LQ INDONESIA LAWFIRM HIMBAU COPOT KAKANWIL KUMHAM DKI JAKARTA.

Jakarta, posindonesia.

LQ Indonesia Lawfirm membongkar dugaan praktek pungli di sejumlah lapas dan rutan di DKI Jakarta, dimana tahanan diperas biaya beli kamar tahanan, uang gaul, uang kordinasi hingga uang THR, selasa (24/10).

Kadiv Humas LQ Indonesia Lawfirm, Advokat Bambang Hartono, SH, MH menerangkan bahwa memegang bukti dugaan pemerasan dan pungli yang dilakukan sejumlah oknum Kum Ham terhadap para tahanan.

“Ini ada bukti transfer dan riwayat pembicaraan wa sebagai barang bukti. Sejumlah pejabat kum ham menerapkan biaya beli kamar dan minta uang gaulan kepada tahanan.

Diduga ini dilakukan secara TSM Terstruktur, sistematik dan Menyeluruh karena terjadi di berbagai tempat di Kum Ham,” Katanya Bambang.

Kadiv Humas LQ Indonesia Lawfirm menjelaskan ada narapidana bayar 1.5 Milyar untuk 3 kamar khusus di blok tipikor.

“1 kamar dipakai sendiri, 1 untuk tamping/pembantunya dan 1 untuk gudang taruh barang keperluannya. Selain uang beli kamar.

Ada pungutan liar lainnya berupa uang THR, uang gaul dan uang bulanan di berikan kepada para oknum petugas Lapas dan Rutan,” katanya

Kejadian ini bukan hanya di 1 lokasi, melainkan 4 lokasi di daerah DKI Jakarta sehingga diduga pungli terstruktur ini di koordinir dan diketahui oleh Kakanwil Hukum dan HAM.

“Kami himbau agar menteri Yasonna Laoly segera copot dan periksa Kakanwil DKI Jakarta agar budaya gratifikasi dan pemerasan tidak meraja lela ke wilayah lainnya.

Petinggi Kum Ham tidak mungkin tidak mengetahui hal ini karena jelas di tiap lokasi ada 1 blok khusus yang mewah dan berfasilitas.” Ujar Advokat Bambang Hartono.

arfaiz / posi

[otw_is sidebar=otw-sidebar-7]

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Comments are closed.